Laporkan Penyalahgunaan

MINYAK SAYUR (YANG KATANYA) SEHAT TERNYATA BERBAHAYA BANGET

Posting Komentar
Walau memiliki sejumlah manfaat, ternyata terdapat dampak buruk dapat muncul dari konsumsi minyak sayur jenis tertentu lho.

Minyak sayur yang mengalami proses hidrogenasi banyak dihubungkan dengan sejumlah masalah kesehatan.

Kandungan dalam minyak-minyak tersebut, ternyata bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, obesitas, serta kanker jenis tertentu.

Asam lemak omega-3 dikatakan memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti mengurangi risiko penyakit jantung, alzheimer, depresi, dan banyak lagi.

Tapi apa yang terjadi? Banyak makanan olahan dan makanan cepat saji memiliki banyak asam lemak Omega-6.

Sayangnya, asam lemak omega-6 ini bisa sangat berbahaya bagi kesehatan kita.

Dalam artikel ini, kita akan membahas manfaat mengonsumsi asam lemak omega-3 dalam diet anda, sekaligus membahas bahaya mengonsumsi terlalu banyak asam lemak omega-6.

Jadi apakah Anda ingin mengurangi risiko penyakit atau hanya ingin menjaga kesehatan?

MINYAK SAYUR (yang katanya) SEHAT ternyata BERBAHAYA BANGET




MINYAK SAYUR (yang katanya) SEHAT ternyata BERBAHAYA BANGET





Yang benar adalah minyak yang dihasilkan secara natural lebih baik dibandingkan minyak yang melalui proses hidrogenasi penyulingan dan proses kimia.

Nah berikut adalah minyak sayur atau jenis-jenis minyak (JAHAT) yang harus dihindari.

Hujan deras ditambah cuaca dingin, nggak jarang bikin nafsu makan meningkat dan usus berteriak meronta-ronta.

Saat cuaca dingin seperti ini, katanya sih gorengan jadi menu cemilan yang terasa sangat nikmat, Apalagi ditambah dengan kopi atau teh hangat, tapi nggak juga sih, kayaknya gorengan selalu dicari di berbagai macam situasi dan kondisi deh.

Saat nongkrong bersama teman, saat makan di warmindo (warung makan indomie).

Bahkan saat bulan Ramadan, katanya tak lengkap rasanya jika berbuka tanpa menyantap gorengan.

Hmmm.

Mungkin kalau ada makanan pemersatubangsa, gorengan adalah jawabannya.

Bahkan yang sedang diet pun pasti nggak kuat menahan godaan gorengan.

Ya nggak?? Hayooooo, Siapa di sini yang mimpiin makan gorengan saat sedang diet? meskipun se mengerikan itu godaan gorengan, ternyata lebih mengerikan dan berbahaya, mengkonsumsi banyak kandungan minyak yang ada di dalamnya loh.

Huhuuu.

Mau tahu alasannya kenapa? simak artikel ini ya.

Dalam artikel kali ini, blog atur pola makan mu akan membahas mengenai minyak sayur atau kalau di Indonesia sering disebut dengan minyak goreng, yang paling berbahaya bagi kita semua, dan minyak-minyak ini harus kita hindari, agar tidak mengancam kesehatan kita di masa mendatang.

Pertama-tama mungkin kita sering mendengar, lemak jenuh itu nggak baik buat tubuh, sedangkan lemak tak jenuh sangat baik bagi tubuh, atau minyak nabati itu sangat sehat dikonsumsi, sedangkan lemak hewani itu buruk bagi kesehatan.

Eitttsss, ternyata nggak gitu loh.

Yang benar adalah minyak yang dihasilkan secara natural, Lebih baik dibandingkan minyak yang melalui proses hidrogenasi, penyulingan, dan proses kimia.

Nahhh, meskipun minyak sayur atau minyak goreng termasuk minyak nabati, kebanyakan minyak yang sering kita konsumsi tersebut, termasuk minyak yang sudah terhidrogenasi, yang malah justru mengurangi manfaatnya.

Nah berikut adalah minyak sayur atau jenis-jenis minyak yang harus dihindari.

Yang pertama kita tentu menyadari, bahwa minyak sayur yang sering digunakan untuk menggoreng bakwan, tahu, pisang goreng, atau segala macam masakan Indonesia, kebanyakan menggunakan minyak produksi dari kelapa sawit.

Ada berbagai macam iklan di televisi yang mengklaim, bahwa minyak sawit yang mereka produksi sangat sehat, mengandung omega-3 hingga klaim bahwa minyak tersebut bisa diminum, tapi tunggu dulu, Jangan asal kemakan iklan ya ibu-ibu.

Bukanlah omega-3, minyak kelapa sawit justru mengandung asam lemak omega-6 yang lebih tinggi, dan apabila dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, omega-6 dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan.

Baik omega-3 dan omega-6 sebenarnya sama-sama menghasilkan senyawa eicosanoids, tapi berbeda sifatnya.

eicosanoid yang dihasilkan oleh omega-6 "memicu" peradangan, sementara yang dihasilkan oleh omega-3 bersifat "melawan" peradangan.

Ironisnya, pola makan saat ini cenderung membuat orang makan terlalu banyak omega-6 tetapi sangat sedikit asupan omega-3, maka, sifat antiradang dari omega-3, Nggak cukup kuat untuk melawan sifat pemicu radang dari omega-6.

Hal ini tentu saja membahayakan tubuh kita, karena peningkatan peradangan dapat meningkatkan faktor risiko beberapa penyakit serius seperti penyakit (auto) imun, penyakit jantung, arthritis (pembengkakan / nyeri pada sendi), dan bahkan kanker.

Minyak kelapa sawit juga mengandung lemak trans atau trans fat.

Lemak Trans terbentuk saat minyak cair, berubah bentuk menjadi lemak padat pada suhu rendah.

Proses ini disebut hidrogenasi parsial, Yang bertujuan untuk mencegah minyak jadi cepat tengik atau berbau tidak sedap.

Lemak Trans ini sangat berbahaya bagi tubuh, karena bisa menyumbat pembuluh darah, hal ini Tentunya meningkatkan resiko penyakit jantung dan stroke pada tubuh kita.

Selanjutnya, selain minyak kelapa sawit, minyak yang perlu dihindari adalah minyak yang berasal dari biji-bijian.

Seperti minyak CANOLA, minyak KEDELAI, dan minyak JAGUNG.

Minyak dari biji-bijian tersebut, telah banyak melalui proses penyulingan berkali-kali sehingga menghilangkan nutrisi alaminya.

Selain itu, untuk menghasilkan minyak canola, biasanya olahan biji canola akan dicampur dengan pelarut kimia, misalnya heksana.

Yang ternyata bisa menimbulkan efek buruk bagi kesehatan.

Seperti (hal nya) minyak kelapa sawit, minyak kanola pun mengandung lemak Trans yang sangat tinggi sekitar 0,56 sampai 4,2% Hal tersebut akan menimbulkan berbagai efek samping yang bisa membawa dampak buruk bagi tubuh, seperti peradangan, meningkatkan kadar insulin dalam tubuh, dan juga meningkatkan kadar kolesterol jahat tanpa mengimbanginya dengan kolesterol baik.

Jadi.

Hindari juga minyak kanola untuk dikonsumsi ya.

kemudian hindari juga mengonsumsi minyak kedelai.

Sama seperti minyak kelapa sawit dan minyak kanola, minyak kedelai pun bukanlah minyak Natural, tetapi minyak yang sudah melalui berbagai macam proses penyulingan.

Minyak kedelai juga mengandung OMEGA 6 yang sangat tinggi.

Yang selanjutnya adalah minyak jagung, minyak ini juga melalui proses pengolahan yang sangat panjang yang diekstraksi dari jagung, hingga menjadi minyak yang bisa dikonsumsi.

Proses ini menyebabkan minyak jagung cenderung teroksidasi, senyawa oksidasi yang tinggi dalam tubuh, malah bisa meningkatkan resiko tubuh kita terpapar senyawa radikal bebas, pemanasan minyak ini juga menghasilkan akrilamida antinutrisi.

Senyawa yang sangat reaktif yang dikaitkan Dengan masalah dengan fungsi saraf, hormon, dan otot.

Nahhh, selain menghindari minyak yang menumpuk di wajah, supaya muka kita tetap oke saat ingin selfie, minyak-minyak yang sudah disebutkan dalam artikel ini pun harus dihindari ya.

Atau pelan-pelan mulai dibatasi konsumsinya ya untuk minyak sawit emang agak susah sih.

Apalagi dengan godaan aneka macam gorengan abang-abang.

Tapi ingat, bukan sepenuhnya kita menghindari minyak yang berasal dari sayuran ya, kita bisa ganti konsumsi minyak-minyak tersebut, dengan minyak yang sehat seperti minyak kelapa, avocado oil, butter dan olive oil.

Sekian informasi mengenai minyak-minyak yang harus dihindari.

Dan kasih tahu kami informasi apalagi yang ingin kalian ketahui mengenai makanan sehat dan tips diet yang aman bagi kesehatan.

Terima kasih dan sampai jumpa di artikel berikutnya.

Related Posts

Posting Komentar